Kamis, 30 Maret 2017

Diskusi Malam



- Hai, apa kabar?

  •  Seperti yang kau tau aku tetap seperti ini dan akan selalu seperti ini. Bagaimana denganmu?

- aku merasa cukup, entah cukup baik atau buruk aku tak bisa memastikan

  •  Oh jadi karena itu kamu ingin bertemu lagi denganku?

- Mmmm tidak juga, aku hanya ingat sesaat. Mungkin

  •  Oke aku tidak akan memaksa bertanya tapi aku tahu kau rindu.

- Bagaimana bisa? kurasa kau hanya asal bicara.

  • Apa perlu kuperjelas lagi? bukannya kau bertemu denganku hanya ketika kau rindu? kurasa kau tak lupa pernah mengucapkan itu.

- Baiklah, aku mengaku. Aku memang rindu

  •  Aku lebih suka kau jujur seperti ini. Tidak perlu dipaksakan, rindu hanya perlu disampaikan walaupun tak terbalaskan.

- Lalu apa kau tak merindukanku juga?
  •  Jangan tersinggung, kurasa tidak. Disini aku kekang bersama waktu, mungkin kau terus berubah namun tidak denganku. Aku merasa cukup seperti ini.

- Aku mengerti, maaf hanya aku yang rindu.

  •  Kenapa kau minta maaf? aku justru senang karna kupikir kau tidak ingin bertemu lagi denganku

- Entahlah aku hanya ingin minta maaf.

  •  Apa kau ingin aku kembali?

- Kembali? Tidak.

  •  Kau yakin?

- Yakin. Mungkin

  •  Ayolah kau terlalu banyak menggunakan kata "mungkin", apa sesulititukah untuk jujur?

- Kau pikir aku bohong? yang benar saja, aku tidak berbohong aku hanya ragu. Berhentilah menjahiliku.

  •  Maaf.

- Walaupun aku berkata ingin kau kembali, apa kau sungguh akan kembali?

  •  .....

- Sudah kuduga kau tak bisa menjawab.

  •  Maaf.

- Sudahlah tidak masalah bagiku.

  •  Terima kasih sudah mengerti.

- Jangan salah paham, aku hanya menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa dipaksakan.

  •  Kurasa itu sama saja. sesungguhnya apa yang ingin kau bicarakan denganku?

- Aku mulai lupa bagaimana rasanya percakapan disudut gedung itu saat matahari sedang terik-teriknya

  •  Saat itu kau sangat senang, kau banyak berbicara. Diskusi yang sangat panjang dan selalu terdengar suara tawa. Kau bilang sangat menyukai sudut ini, udaranya terasa sejuk walaupun situasinya ramai. Kau merasa sedang berada di duniamu sendiri.

- hahaha...

  •  Kenapa tertawa? Kau senang? kupikir kau akan menangis.

- Untuk apa menangis? Aku senang setidaknya ada masa-masa menyenangkan yang sampai saat ini masih bisa aku ingat. Aku senang masa-masa itu pernah terjadi. Terima kasih sudah membantuku mengingat.

  •  Sama-sama senang bisa membantu. Apa ada yang bisa aku bantu lagi untukmu?

- Tidak ada, cukup ini saja untuk kali ini. Sampai jumpa lagi, selamat malam masa lalu.

  •  Baiklah, selamat malam.

0 komentar:

Posting Komentar